Ibadah Natal 1 (Bhs. Indonesia)

07.01 / /

PERAYAAN NATAL
Thema:

Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
(Roma 13:3b)

I. PANGGILAN BERIBADAH

  1. Persiapan ….(prelidium)
  2. Barisan prosesi (pengkhotbah, pelayan liturgy, panitia memasuki rungan ibadah semantara song leader menyanyikan “in to my hearth”)
  3. Puji-pujian

P : Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatanMu yang ajaib.

J : Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa mulianya namamu diseluruh bumi! KeagunganMu yang mengatasi langit di nyanyikan.

P : Aku mau menceritakan segala perbuatan mu yang terpuji dan bersorak-sorak dipintu gerbang putri Sion kerena keselamatan yang dari padaMu.

J : Ya, datanglah kiranya dari Sion keselamatan dari Israel! Apabila Tuhan memulihkan keadaan umatNya, Israel akan bersukacita.

P : Marilah kita bersukacita di hadapan Tuhan, sebab perkerjaan tanganNya yang ajaib memulihkan umatNya. Haleluya bernyanyilah bagi Tuhan, nyanyikanlah nyanyian baru bagi Dia.

II. IBADAH

  1. Bernyanyi KJ. No.
  2. Votum~Introitus

P : Di dalam nama Allah Bapa, dan nama AnakNya Tuhan Yesus Kristus, dan di dalam nama Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi.

J : Amen

P : Sesungguhnya aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad supaya masuk raja kemuliaan. Siapakah itu raja kemuliaan?

U : “Tuhan jaya dan perkasa, Tuhan perkasa dalam peperangan!”

P : Angkatlah kepalamu hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk raja kemuliaan! Siapakah Dia itu Raja kemuliaan?

U : “Tuhan semesta alam, Dialah Raja kemuliaan!”

P : Sion akan Ku bebaskan dengan penghakiman yang adil dan orang-orangnya yang bertobat akan Ku bebaskan dengan tindakan yang benar. Halleluyah!

U : (Menyanyikan) “Halleluyah”

P : Marilah kita berdoa! Ya Allah Bapa dari Yesus Kristus, Tuhan kami, yang telah lahir di Betlehem. Kami puji namaMu yang kudus, karena Engkau telah melawat kami umatMu. Engkau telah memindahkan kami dari kegelapan ke dalam terang dan memperdamaikan kami dengan Engkau, sehingga kami dapat hidup dalam persekutuan dengan Engkau. Hati kami penuh suka-cita karena kebaikanMu, terimalah ucapan syukur kami. Melalui Yesus Kristus kami memohon kehadapanMu, tumbuhkanlah kiranya rasa satu diantara kami yang telah Engkau limpahkan suatu tanggungjawab. Sehingga kami saling menghargai satu sama lain dan menumbuhkan rasa jujur terhadap diri sendiri, terhadap sesama terlebih dihadapan Tuhan. Satukan kami di dalam kasih AnakMu Tuhan Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

  1. Bernyanyi KJ. No.
  2. Awal dari segala sesuatu (Liturgi 1)

L1 : Bumi masih kosong, tidak ada kehidupan setitikpun. Gelap, semuanya gelap. Tidak ada matahari yang menyinari bumi. Namun cahaya yang abadi telah bertakhta disamudera raya.

L2 : Alkitab menceritakan bahwa permulaan segala sesuatunya adalah firman. Tidak ada yang lain yang ada selain firman itu sendiri. Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan firman itu diam di dalam Allah. Melalui firman itulah Allah menjadikan segala sesuatunya.

J : Terpujilah Allah yang telah ada dari kekal hingga kekal. Yang tidak berawal dan tidak berakhir, pemerintahannya kekal untuk selamanya. Amin

L3 : Sempurna, mungkin inilah kata yang tepat untuk menyebut permulaan segala sesuatunya. Alkitab berkata bahwa Allah membuat segala sesuatunya sempurna. Sebab samudera raya hadir melalui kehidupan Allah yang sempurna.

L4 : Lihatlah saat itu hanya ada kata “damai”, tidak ada peperangan yang terjadi. Semua utuh dan baik adanya. Hanya ada Allah yang memerintah pada saat itu.

  1. Bernyanyi KJ. No.
  2. Penciptaan (Liturgi 2)

L5 : Awal segala sesuatunya adalah ketika Allah menciptakan bumi. Saat itu Allah menciptakan segala sesuatunya. Allah menjadikan terang untuk dapat silih berganti dengan gelap. Sehingga bumi dapat disusun menurut penanggalan dan musim. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun, semua menjadi tersusun rapih.

L6 : Allah juga menjadikan cakrawala, laut, darat, tumbuh-tumbuhan, matahari, bulan, bintang, dan hewan. Jika kita menatap kearah langit, satu hal tersirat dipikiran kita adalah, sungguh indah alam luar, semua biru yang bepadu dengan awan putih. Seolah-olah lukisan pengharapan ada disana. Indah, cantik dan tidak dapat terlukiskan.

J : Kami memuliakan Engkau ya Allah yang menciptakan langit dan bumi, buah karya tanganMu menuturkan semua keagunganMu. Terpujilah Engkau, Tuhan Semesta Alam.

L7 : Saudara-saudari, indahnya ciptaan Allah tidak terlepas dari kepedulian manusia. Semua akan baik jika manusia memiliki perasaan yang dalam dan sejiwa dengan alam. Sabda Allah berkata “kuasai dan takhlukkan”, hal itu bukan berarti merusak, namun justru untuk melestarikan.

L8 : Allah memberikan wewenang bagi manusia untuk menguasai dan menakhlukkan alam. Wewenang itu akan membuat alam tertata dengan apik dan itulah kehendak Allah. Namun jika wewenang itu telah berubah menjadi kesewenang-wenangan, hanya satu yang akan terjadi, “kehancuran”.

J : Kuatkan kami ya Tuhan agar kami mampu mempertahankan serta melestarikan indahnya hasil karya Tuhan dibumi ini.

  1. Dosa dan Kehancuran (Liturgi 3)

L9 : Ketentraman yang Tuhan berikan tidak lagi terlihat. Bangsa-bangsa telah bangkit untuk menguasai bumi. Rasa tidak puas telah menghantui manusia, keserakahan makin merajalela.

L10 : Lihat, setiap hari ada manusia yang mati, budaya tekan menekan bukan satu hal yang perlu untuk dipantangkan. Akibatkan semua manusia berusaha untuk tidak kena tekanan, segala cara dihalalkan, termasuk berbohong dan tidak jujur dengan harapan dapat terlepas dari sebuah tekanan.

J : Ya Tuhan, kasihanilah kami manusia yang lemah ini. Ampuni kami akan kesalahan dan dosa yang telah kami perbuat.

L11 : Hukum tidak lagi di indahkan. Bahkan ada anggapan “hukum ada untuk dilanggar”. Sungguh tidak bermoral! Kekuasaan, serakah, tidak perduli menjadi kehidupan yang biasa dijumpai.

L12 : Kasih murni tidak ada lagi, bahkan Tuhan yang menjadikan manusia tidak lagi dipandang sebagai Allah dari segala sesuatu. Allah tidak lagi ditakuti. Manusia merasa dirinya “super power”. Uang mengatur segala sesuatu.

J : Ya Tuhan, kasihanilah kami manusia yang lemah ini. Ampuni kami akan kesalahan dan dosa yang telah kami perbuat.

L13 : Harga diri tidak bernilai. Lihatlah, bangsa telah bangkit melawan bangsa, suku telah angkat senjata melawan suku. Bahkan saudara kandung telah menganggap adiknya sebagai saingan. Tidak ada penghargaan, yang ada hanya egoisme.

L14 : Tekhnologi semakin maju, namun moral semakin menurun. Dimanakah “Bhineka Tunggal Ika” yang pernah kita elu-elukan? Dimanakah penghargaan kita terhadap pejuang-pejuang yang telah mengorbankan nyawanya untuk tanah tercinta ini? Sesaat, mari kita merenungkan perkataan ini: “Contohlah kehidupan pendahulu-pendahulumu, dan lihatlah akhir hidupnya, tirulah yang baik yang engkau ambil dari kehidupan mereka”.

………… doa dalam hati masing-masing …………

L15 : Tuhan adalah Allah yang baik, ia mendengarkan keluh dan kesah kelemahan ciptaanNya. Mari kita datang kehadapan Tuhan dengan kerendahan hati, mengaku kesalahan kita.

J : Ya Tuhan, kasihanilah kami manusia yang lemah ini. Ampuni kami akan kesalahan dan dosa yang telah kami perbuat.

  1. Janji Keselamatan (Liturgi 4)

L16 : Allah maha baik, tidak ada yang melebihi kasih Allah kepada orang yang berkenan kepadaNya. Kembalilah kepada jalan Tuhan, Ia akan menuntun setiap orang yang mengasihi Dia.

L17 : Berpeganglah kepada perintahnya, jiwamu akan merdeka. Persiapkanlah jalan untuk Tuhan. Setiap lembah harus ditimbun, setiap gunung akan diratakan.

J : Datanglah ya Immanuel, datanglah ya Tuhan!

L18 : Terangkatlah engkau ya pintu gerbang! Persiapkan jalan bagi Tuhanmu, hiasilah tempatmu dengan emas dan perak. Hiasi kediamanmu dengan sukacita. Sambutlah Tuhan dengan tarian dan gendang.

L19 : Allah akan memulihkan keadaanmu, kelemahan akan hilang, kekuatan akan datang. Gelap akan berlalu, fajar akan terbit. Keluh kesahmu akan berganti dengan nyanyian.

J : Datanglah ya Immanuel, datanglah ya Tuhan!

L20 : Menarilah dihadapan Tuhan hai Sion, tiuplah sangkakala hai pemimpin-pemimpin genderang. Negriku akan pulih, dukacita akan hilang. Semarak janji Allah akan hidup.

L21 : Tidak akan ada lagi kelaparan, tidak akan ada lagi penindasan. Allah mengenal umatNya, tidak ada satupun yang tidak terdata dengan baik. Kejujuran akan tinggal ditengah-tengah bangsa ini.

  1. Bernyanyi KJ. No.
  2. Kedatangan Juru Selamat (Liturgi 5)

L22 :“Lihatlah Aku menjadikan segala sesuatunya baru” itulah janji Allah kepada manusia. Sejarah mengungkapkan dan membuka tabir-tabir hikmat. Kesalahan yang semula tidak akan terulang kembali.

L23 : Seluruh bumi akan menyaksikan terbitnya terang. Kaum miskin dan papa tidak lagi membungkuk. Lihatlah ribuan bala tentara surga menari dan bernyanyi, bagai ribuan cahaya yang berkelap-kelip.

L24 : Saat itu gema suara gemuruh angkasa raya berkata kepada manusia: “Hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat yaitu Kristus Tuhan di kota Daud, dan inilah tandanya bagimu, kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan”.

  1. Bernyanyi KJ. No.

(Penyalaan lilin~lampu dimatikan~malam kudus dikumandangkan)

  1. Glori in ekselsis Deo (Liturgi 6)

L25 : Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi diantara manusia yang berkenan kepadaNya.

L26 : Mulialah Engkau ya Raja segala raja, kekuasaanMu mengatasi segala langit.

L27 : Sungguh namaMu agung diseluruh bumi, setiap insan tunduk kepada namaMu. KesempurnaanMu melingkupi jagad raya.

L28 : Engkau Allah yang setia yang tidak berkesudahan, kemuliaanMu dinyanyikan ribuah para malak sorga.

J : Terpujilah Engkau ya Raja pembawa damai. Glori in ekselsis Deo, mulialah namaMu. Amin!

  1. Koor/Puisi/Vocal Group
  2. Bernyanyi KJ. No.
  3. Khotbah
  4. Bernyanyi KJ. No.
  5. Doa Penyerahan

P : Bapa, kami serahkan kehidupan kami kedalam tangan pengasihanMu, tanpa syarat dan tanpa batas.

J : Sebab Engkau adalah ayahku, sebab Engkau adalah Bapaku.

P : Kuserahkan jiwa dan ragaku kedalam tanganMu dengan segenap kasih yang membara didalam hatiku.

J : Sebab Engkau adalah ayahku, sebab Engkau adalah Bapaku.

P : Ajar kami untuk saling memberi di dalam kekurangan kami, sehingga hidup kami melimpah dalam keterbatasan kami.

J : Sebab Engkau adalah ayahku, sebab Engkau adalah Bapaku.

P : Sebab memberi lebih baik dari menerima, agar hidup kami suci dan tidak bercela, sampai maranatha.

J : Sebab Engkau adalah ayahku, sebab Engkau adalah Bapaku.

  1. Pengutusan

P : Ibadah ini sebentar lagi akan berakhir. Namun kasih karunia Tuhan tidak akan beranjak dari padamu.

J : Tuhan yang memulai, Tuhan jugalah yang mengakhiri.

P : Jadilah pelaku-pelaku firman, kemanapun engkau perdi, dimanapun engkau berada. Nyatakan firman sebagai hidupmu.

J : Tuhan yang memulai, Tuhan jugalah yang mengakhiri.

P : Pulanglah dalam damai sejahtera, Tuhan memberkati.

  1. Berkat dan Penutup

Label: